sebuah renungan yang didapat dari pastor Julius dari letret PPA di Laverna.
bila kita menggalami kesulitan hidup marilah kita ingat pada burung dan cacing.
"Belajar dari Burung dan Cacing"
kita belum pernah menjumpai burung yang menukik dan membenturkan kepalanya ke batu. Kita tidak pernah melihat burung yang tiba - tiba menenggelamkan dirinya di sungai ataupun burung yang meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita dapat melihat burung selalu optimis dengan rejeki yang diberikan kepadanya.
Kita lihat, walaupun kelaparan burung selalu berkicau dengan merdunya di tiap pagi. Tampaknya burung menyadari begitulah hidupnya, kadang di atas kadang dibawah. suatu waktu kenyang dan suatu waktu kelaparan.
Nah, bagaimana dengan manusia? kalau kita bandingkan, maka manusia memiliki anggota tubuh yang lebih kuat dan sarana yang lebih banyak.
Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini sering kali kalah terhadap burung dan cacing? Menggapa manusia lebih banyak yang putus asa dan mengakhiri hidupnya akibat masalah yang dihadapinya? padahal rasa - rasanya belum pernah kita melihat cacing yang bunuh diri karena putus asa. Rupa-rupanya kita memang harus belajar banyak dari burung dan cacing.
Nick Vujicic seorang manusia yang telah belajar dari burung dan cacing.
artikel lebih lanjut klick disini http://www.lintasberita.com/go/687215
Kase jempol buat aing ama uung
ReplyDeletewah btw, agan pertamax yang commeng di blog ini.. hahahah
ReplyDeletebesok jgan lupa ko oon.
Okeh..okeh...
ReplyDeleteMinta cendolnya gan, hahahaha, klo mao masukkan inpo dimana ne???
email koko apa? ntar aku kasi izin dari kristoforus baru isa.. ato kk mau nulis pake id kristoforus aja? ntar ane kasi pas n emailna.. btw aku da kasi kok.. di P.message Fbook kooon
ReplyDelete